Dalam dunia makanan, istilah fermentasi mungkin sudah tak asing lagi. Hasil fermentasi yang cukup populer antara lain tapai singkong, bir, dan yoghurt.
Fermentasi terhadap makanan dan minuman telah ada sejak zaman prasejarah. Bukti paling awal ada pada minuman beralkohol yang terbuat dari buah, beras, dan madu, bertanggal 7000-6600 SM di Jiahu, Tiongkok. Sementara itu, bangsa Babilonia telah memfermentasikan minuman sejak tahun 3000 SM, dan Sudan sekitar 1500 SM.
Manfaat utama fermentasi adalah mengawetkan makanan. Selain itu, fermentasi juga dapat memperkaya variasi makanan dengan mengubah aroma, rasa, dan tekstur makanan. Fermentasi juga dapat memperkaya nutrisi makanan dengan menambahkan sejumlah protein, asam amino, serta vitamin.
Situs Lifehack dan Today memaparkan beberapa makanan fermentasi yang baik dikonsumsi untuk kesehatan:
Asinan kubis
Makanan yang dikenal dengan nama sauerkraut ini berbahan dasar kubis dan garam. Sauerkraut difermentasi oleh berbagai bakteri asam laktat, seperti Leuconostoc, Lactobacillus dan Pediococcus.
Sauerkraut dapat bertahan lama dan memiliki rasa yang cukup asam, hal ini terjadi disebabkan oleh bakteri asam laktat yang terbentuk saat gula di dalam sayuran berfermentasi. Makanan yang mirip kimchi ini adalah makanan yang baik untuk usus, karena sangat sehat, penuh serat dan probiotik.
Kombucha
Kombucha adalah teh Tiongkok yang sangat kuno yang dulu dikenal sebagai teh keabadian. Kombucha sendiri merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi larutan teh dan gula.
Kombucha mengandung vitamin C, vitamin B, asam amino, asam organik, enzim, antioksidan, dan probiotik. Minuman ini akan membuat usus lebih sehat.
Bila penasaran ingin mencoba teh ini, Anda bisa membuat teh kombucha dengan bahan-bahan berikut: air, gula pasir, beberapa teh celup, jamur kombucha, dan bahan perasa tambahan seperti jus buah, madu, atau rempah-rempah.
Situs Thekitchn juga menulis resep membuat jamur kombucha.
Tempe
Tempe merupakan fermentasi makanan yang terbuat dari kacang kedelai dengan dan mengandung banyak asam amino yang baik untuk usus. Bila sedang diet daging, tempe bisa jadi makanan pengganti karena mengandung protein nabati yang cukup tinggi.
Acar
Acar terbuat dari sayuran yang diberi cuka dan garam. Sayuran yang digunakan bisa beragam, misalnya wortel, mentimun, bawang, cabai, nanas, bengkuang, atau daun sawi. Pada dasarnya, setiap sayuran yang difermentasi akan menjadi baik untuk kesehatan usus.
Kefir
Kefir adalah minuman susu fermentasi yang bisa diolah menjadi susu atau yoghurt. Minuman ini dibuat susu sapi, kambing, atau domba.
Cara mengonsumsi kefir mirip seperti susu, bisa dikonsumsi langsung atau dicampur dengan buah. Kefir sangat baik untuk kesehatan karena mengandung probiotik, vitamin B, magnesium, kalsium dan protein.
Cuka apel
Situs Mindbodygreen melansir, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan bila mengonsumsi cuka apel setiap hari, misalnya rambut lebih bersinar, mengatur pH kulit, membersihkan noda di gigi, dan dapat membantu menurunkan berat badan.