TRIBUNJOGJA.COM – Meski awalnya hanya sebatas iseng, Arizal Adi Pratama berharap bisnis minuman kombucha hasil kreasinya bisa menjadi industri rumahan.
“Minuman Kombucha ini prospeknya bagus. Kedepan akan saya kembangkan, mudah-mudahan nanti bisa menjadi indsutri kecil yang bisa memenuhi pasar yang semakin lama semakin banyak,” ujarnya, saat ditemui di rumahnya di Timbulharjo, Sewon, Bantul, Senin (02/04/2018)
Rizal sapaan akrabnya, mengaku tak pernah menyangka bisnis minuman kombucha yang ia mulai dalam kurun waktu tiga bulan silam mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Diungkapkannya, pemasaran minuman kombucha miliknya saat ini sudah menembus sebagian wilayah DIY hingga Purworejo dan Surakarta.
“Banyak Owner kafe dan warung kopi yang sudah membuka diri dan bersedia menjual produk kombucha. Dari mulai kota Yogya, Sleman, Bantul, Purworejo hingga Surakarta sudah menjual produk kombucha milik saya,” terang dia.
Bahkan, beberapa kota besar seperti Jakarta, Semarang, Malang hingga Surabaya, diakui Rizal sudah melirik dan melakukan permintaan pemesanan.
Namun, ia mengaku belum bisa menyanggupinya lantaran terkendala produksi.
“Semua masih saya kerjakan sendiri. Jadi saya masih kewalahan memenuhi pasar,” ungkapnya.
Iklan untuk Anda: Ular boa Menyerang seekor jaguarundi! Hal Terjadi Selanjutnya Mengejutkan Semua
Dalam satu kali produksi, Rizal mengaku bisa membuat 20 sampai 30 liter kombucha. Larutan itu kemudian didiamkan antar 10-14 hari.
“Jadi, dalam sebulan saya bisa jual antara 50 sampai 60 liter,” jelas dia.
Kombucha sendiri merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan media starter mikroba kombucha (Acetobacter Xylinum).
Untuk menghasilkan rasa yang khas sesuai tingkat keasaman, minuman kombucha ini harus melalui fermentasi selama belasan hari.
Di beberapa daerah, kombucha juga dikenal dengan minuman teh jamur.
Karena untuk membuat minuman ini membutuhkan membran jamur yang bersifat gelatinoid dan liat.
Jamur pada saat proses permentasi minuman ini berbentuk piringan datar, sesuai tekstur dari wadah yang digunakan.
Lebih lanjut, Rizal mengungkapkan alasan dirinya menekuni bisnis kombucha karena menyadari bahwa teh merupakan minuman sehari-hari dari masyarakat Indonesia.
Dari pemikiran itu, ia kemudian memfermentasikan teh dan gula tersebut menjadi minuman Kombucha.
Di samping meningkatkan nilai gizi, ternyata juga bisa meningkatkan nilai ekonomis.
“Apalagi, kombucha juga memberikan manfaat baik pada tubuh manusia. Seperti pencernaan lebih nyaman dan memperbaiki sistem imun. Saat perubahan musim seperti ini, minum kombucha membuat daya tahan tubuh semakin baik,” terang dia.
Diceritakan sebelumnya, Arizal Adi Pratama memulai bisnis Kombucha lantaran tertarik pada jenis minuman teh tradisional kuno ini.
Ia sampai melakukan riset selama beberapa bulan demi menciptakan varian rasa kombucha yang pas dilidah.
“Oktober tahun 2017. Saya mulai sering uji coba rasa kombucha. Saya minta sebagian teman-teman dan para penikmat kombucha untuk mencoba hasil minuman saya,” ujar dia.
“Awalnya banyak yang bilang terlalu kecut. Saya perbaiki, apa yang kurang dan terus berekperimen rasa,” imbuh dia.
Hingga akhirnya ketika dirasa cukup percaya diri atas kreasi kombucha miliknya, pada Januari 2018, Rizal mulai berani untuk menjual produknya kepada pelanggan.
“Selama 3 bulan saya riset untuk mendapatkan komposisi dan standar rasa yang diinginkan. Akhirnya saya berani jual,” ujar dia.
Hasilnya, tak disangka, kombucha Espressohood hasil kreasi tangan Rizal kini laris manis dipasaran.
Banyak Owner warung kopi dan para pelanggan tertarik membuka diri dan menjualkan produknya.
Minuman kombucha hasil olahan Rizal dikemas dalam berbagai bentuk.
Iklan untuk Anda: Ular boa Menyerang seekor jaguarundi! Hal Terjadi Selanjutnya Mengejutkan Semua
Ada botol mini ukuran 25 mili, botol besar ukuran satu liter, dan ada juga bentuk jerigen sesuai pesanan.
“Botol mini ukuran 25 mili saya jual seharga 25 ribu. Satu liter sekalian botolnya seharga Rp 90 ribu. Untuk varian kopi Kaskara dan Kawista Rp 100 ribu,” papar dia. (tribunjogja).