Koperasi minuman fermentasi asal Sidoarjo, Senandung Sejuk, punya kumpulan bakteri dan ragi yang dinamai Hotel Scoby.
Scoby (Symbiotic Culture of Bacteria and Yest) adalah kumpulan bakteri dan ragi yang diikat oleh serat nano selukksa. Bentuknya berupa lembaran, teksturnya mirip nata de coco.
Ukuran dari senyawa tersebut, tergantung pada ukuran wadahnya.
“Dulu pertama kali, kami beli yang diameternya sekitar 8 cm. Karena kami merawatnya di toples berukuran sekitar 20 cm, jadi yang kami punya sekarang ukurannya segitu,” ujar seorang anggota koperasi, Veronica Ajeng Larasati.
Scoby itu, lalu digunakan untuk memproses beberapa fermentasi teh. Proses tersebut akan menghasilkan kombucha sekaligus Scoby baru.
Ajeng menyebut, setiap satu scoby yang digunakan untuk proses fermentasi, akan melahirkan scoby baru.
“Scoby yang sudah dipakai, bisa didiamkan dalam wadah yang digunakan untuk proses fermentasi tadi atau dipindah ke toples lain untuk bikin kombucha lagi,” jelas Ajeng.
“Bisa juga dikumpulkan dalam satu wadah untuk cadangan, nah kumpulan scoby di wadah ini yang kami sebut Hotel Scoby,” ujar Ajeng.
Menurut Ajeng, kumpulan lembaran Scoby yang bertumpuk-tumpuk itu, tampak seperti bangunan bertingkat, sehingga Koperasi Senandung Sejuk menyebutnya Hotel Scoby.
Ajeng menjelaskan, proses fermentasi dilakukan dengan menuangkan teh manis ke dalam wadah berisi satu lembar Scoby.
Kandungan gula dan tanin yang ada di dalam teh manis itu yang akan dimakan oleh Scoby.
“Saat kandungan teh manis tersebut dimakan oleh Scoby, ya itulah proses fermentasinya. Hasilnya, teh manis akan berubah rasanya jadi asam dan warnanya menguning,” ujar Ajeng.
Teh hasil fermentasi itu, selajutnya disebut kombucha.
Menurut Ajeng, Kombucha sama seperti minuman fermentasi lainnya, punya manfaat bagus untuk sistem pencernaan dalam tubuh.