Jakarta – Kambucha mungkin belum familiar di telinga ya Bun? Alissia Zenhausern, seorang dokter medis naturopati di Scottsdale, Arizona menjelaskan secara sederhana bahwa kombucha adalah minuman fermentasi yang dibuat dengan menambahkan bakteri baik dan ragi ke dalam campuran teh hitam atau hijau.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kombucha mungkin terdengar tidak meyakinkan. Namun minuman ini menjadi semakin populer sebagai sumber potensial probiotik, yang merupakan organisme hidup untuk membantu menyeimbangkan bakteri baik dalam usus.
“Sangat mudah untuk diminum dan mencernanya. Ini juga dapat memungkinkan untuk memulihkan kesehatan pencernaan dengan bakteri baik di dalamnya,” kata Zenhausern, dikutip dari Every Day Health.
Apa Manfaat Kombucha?
Berdasarkan hasil eksplorasi dari para peneliti, kombucha dapat memberi manfaat kesehatan bagi tubuh, di antaranya :
1. Meningkatkan metabolisme
Jika Bunda ingin menurunkan berat badan, mungkin bisa dengan mempertimbangkan apapun yang bisa mempercepat proses metabolisme pada tubuh.
Kombucha bukan menjadi minuman yang dapat penurunan berat badan. Namun, kandungan epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang ditemukan dari beberapa jenis kombucha mampu membuat proses metabolisme sedikit lebih cepat.
EGCG adalah katekin merupakan senyawa yang ditemukan di dalamnya. Menurut ulasan yang diterbitkan pada Mei 2017 di Journal of Nutritional Biokimia, katekin memiliki potensi meningkatkan kadar metabolisme pada orang dewasa. Tetapi studi mencatat bahwa dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek sebenarnya dari EGCG pada metabolisme.
2. Mengatasi sembelit
Sebagai sumber probiotik yang potensial, menurut Klinik Cleveland, kombucha punya kemampuan menyeimbangkan bakteri baik dalam usus dan meringankan beberapa masalah pencernaan. Hal tersebut di antaranya meningkatkan sindrom iritasi usus, penyakit radang usus, kembung, dan sembelit.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada April 2014 dalam Food Microbiology meneliti komponen mikroba kombucha dan mengidentifikasi adanya lactobacillus. Ini merupakan jenis probiotik yang umum, jadi masuk akal jika kombucha dapat menstabilkan saluran pencernaan dan membantu mencegah infeksi dan peradangan.
3. Mengurangi peradangan
Peradangan selalu terkait dengan kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, radang sendi, alergi, dan penyakit pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (COPD).
Peradangan adalah akar dari beberapa kondisi gastrointestinal, seperti penyakit radang usus. Lalu penelitian juga menunjukkan bahwa peradangan tingkat rendah mungkin berkontribusi pada sindrom iritasi usus. Peradangan ini mungkin merupakan hasil dari ketidakseimbangan bakteri baik dan buruk dalam usus, yang dikenal sebagai dysbiosis usus.
Kombucha bukan pilihan pertama untuk mengobati penyakit kronis apapun. Akan tetapi minuman ini dapat melengkapi diet sehat, pilihan gaya hidup, dan sebagai pengobatan. itu karena kombucha mengandung polifenol, yang merupakan antioksidan yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.
4. Mencegah kanker
Kombucha dapat membantu dengan pencegahan jenis kanker tertentu. Itu karena kombucha punya sifat antioksidan, yang membantu membersihkan tubuh dari radikal bebas serta zat berbahaya lainnya yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan sel kanker.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Biomedicine & Preventive Nutrition edisi Januari-Februari 2013 menemukan bahwa kombucha menghambat angiogenesis, yang dijelaskan oleh National Cancer Institute adalah pertumbuhan pembuluh darah baru. Studi ini menyoroti bahwa kanker prostat bergantung pada angiogenesis, artinya sel darah baru dapat memberi makan dan berkontribusi pada pertumbuhan kanker.
Dengan menghambat angiogenesis, peneliti menyimpulkan bahwa kombucha dapat membantu mengurangi kelangsungan hidup sel kanker prostat. Journal of Nutritional Biochemistry juga mengatakan bahwa senyawa dalam kombucha dapat membantu menghambat pertumbuhan kanker, meliputi polifenol, asam glukonat, asam glukuronat, asam laktat, dan vitamin C.
5. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Penting untuk dicatat bahwa sistem pencernaan dan sistem kekebalan saling berkaitan. Menurut sebuah penelitian, selaput usus menciptakan antibodi yang membantu melindungi tubuh.
Dengan demikian dijelaskan bahwa kesehatan usus yang optimal adalah kunci sistem kekebalan yang kuat. Bakteri yang memfermentasi dalam kombucha dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
6. Mengatasi depresi
Gejala-gejala depresi bervariasi bagi setiap orang, akan tetapi hal ini secara umum mencakup perasaan sedih dan putus asa. Depresi juga dapat menyebabkan masalah, termasuk insomnia, konsentrasi buruk, dan energi rendah.
Kombucha mungkin dapat memberikan sedikit harapan. Ia dapat membantu memperbaiki suasana hati dengan meningkatkan produksi hormon perasaan baik seperti serotonin.
Sebuah peninjauan yang diterbitkan dalam Annals of General Psychiatry tidak menunjukkan bahwa beberapa gangguan kejiwaan berhubungan dengan perubahan dalam microbiome atau pencernaan dalam usus, sehingga ada peningkatan bukti bahwa probiotik dapat membantu meringankan gejala dari depresi dan kecemasan.
Zenhausern mencatat bahwa 95 persen serotonin diproduksi di dalam usus, bukan otak. Maka kesehatan usus yang optimal penting untuk menjaga kesehatan mental dan mengatur suasana hati.
7. Meningkatkan kesehatan jantung
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penyakit jantung meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung. Namun hal ini dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup sehat, termasuk mengikuti diet sehat dengan mengonsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, berolahraga serta bisa dibantu dengan kombucha.
Manfaat potensial dari kombucha secara positif mempengaruhi kadar kolesterol, yang menjadi salah satu faktor penyakit jantung. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Biologi Farmasi pada April 2015, dengan eksperimen melibatkan tikus yang diberikan kombucha menunjukkan kadar kolesterol LDL (buruk) terlihat lebih rendah, sedangkan kadar kolesterol HDL (baik) lebih tinggi.
8. Meningkatkan kesehatan hati
Kombucha juga dapat meningkatkan kesehatan hati karena kemampuan mendetoksifikasi tubuh. Dalam studi Biologi Farmasi, tikus yang diberikan kombucha menunjukkan adanya penurunan kadar zat reaktif asam tiobarbiturat dalam hati mereka. Namun penelitian klinis tenutnya diperlukan lebih lanjut untuk mengetahui apakah manfaatnya mampu bertahan.
9. Menurunkan gula darah
Minum kombucha mungkin juga bermanfaat bagi penderita diabetes. Ini dapat menghambat α-amilase, protein di pankreas yang bertanggung jawab atas kadar glukosa. Menurut penelitian Biologi Farmasi, kombucha memiliki efek penyembuhan pada tikus dengan diabetes setelah 30 hari, dan juga meningkatkan fungsi hati dan ginjal.
Meski diperlukan lebih banyak penelitian, tetapi temuan menunjukkan bahwa kombucha suatu hari nanti dapat digunakan sebagai pengobatan untuk diabetes sebagai obat herbal. Termasuk untuk penurunan berat badan, diet, olahraga, dan insulin.
10. Menjaga berat badan
Kombucha dapat menjadi minuman alternatif jika Bunda ingin menikmati soda atau jus, namun dengan kalori dan gula yang sedikit tidak memengaruhi berat badan.
Kombucha tidak bebas gula, namun sebagian besar gulanya difermentasi dan lebih sedikit. Sebagai perbandingan, sebotol kombucha organik dan mentah hanya mengandung 30 kalori dan 8 gram gula dalam 8 ons.