Mold adalah masalah paling ditakuti oleh kombucha brewers. Soalnya kalau sudah ada penampakan mold di dalam toples, seisi toples (scoby & kombucha) harus di relakan untuk di buang. 😭
Saking seremnya mold ini, banyak yang parno duluan, saat beberapa hari fermentasi berjalan, yang sebenarnya baby scoby pun seringkali dikira mold. 😁
1. Apa itu mold Sederhananya, mold adalah jamur parasit. Mereka ada di mana mana, kalau dirumah umumnya tumbuh disudut sudut ruangan yang lembab dan jarang kena sinar matahari.
Sering dijumpai juga di produk makanan, seperti roti yang sudah basi dan buah/sayur yang sedang membusuk.
Mold umum banget dijumpai pada makanan/minuman fermentasi, seperti : keju, tempe, tahu, dll… termasuk pada kombucha.
Mold pada kombucha tumbuh di permukaan, teksturnya berupa serbuk serbuk halus, warnanya beragam : ada putih, hitam, hijau, kuning, merah, dll.
2. Sumber mold Sumber mold bisa dari dalam toples, ataupun luar toples.
Dalam toples : Disebabkan oleh scoby / larutan starter yang tidak berkualitas, air yg tidak bersih, menggunakan teh/gula yg berbau apek.
Luar toples : Seperti yg dijelaskan di awal, mold ada di mana mana, partikel paling kecilnya bisa terbang terbang di udara menyerupai debu.
a. Bisa jadi bibit mold tidak sengaja menempel di tangan kita, di bahan & di peralatan yg sedang kita gunakan selama produksi.
b. Bibit mold masuk melalui tutup toples yang porinya terlalu besar. sehingga saat bibit mold berhasil masuk ke dalam toples, ia akan berkembang dan membentuk area mold seperti foto di foto.
c. Penggunaan kain untuk penutup toples. Saat kamu mencuci kainnya, menjemur, lalu menyimpannya, ada resiko kontaminasi bibit mold disana. Sehingga saat kain tersebut digunakan untuk nutupin toples, akan beresiko.
3. Cara mencegah mold Gunakan scoby & starter yang berkualitas, pastikan air yg digunakan steril, pastikan gula dan teh yg digunakan tidak apek, tempat produksi yg bersih, gunakan tisu untuk menutup toples, bukan kain.