Kombucha adalah teh fermentasi yang disebut-sebut berasal dari Tiongkok dan sudah dikonsumsi selama ribuan tahun lamanya.
Bersumber dari laporan dalam jurnal International Journal of Food Microbiology tahun 2016, kombucha dibuat dengan mencampurkan strain bakteri, ragi, dan gula tertentu ke dalam teh hitam atau hijau, lalu didiamkan untuk proses fermentasi selama seminggu atau lebih.
Selama proses fermentasi, bakteri dan ragi bakal membentuk lapisan yang terlihat seperti jamur di permukaan. Inilah kenapa kombucha dijuluki sebagai “teh jamur”. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kombucha kaya akan probiotik dan antioksidan.
Tak semua orang suka dengan teh ini karena cita rasanya yang tajam, asam, dan aromanya mirip cuka. Namun, kalau kamu kebetulan penggemarnya, berikut ini adalah manfaat sehat yang bisa kamu dapat bila rutin mengonsumsinya.
1. Sumber probiotik yang baik
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal International Journal of Food Microbiology tahun 2014, terdapat bakteri dengan jumlah besar dan beberapa spesies bakteri tersebut mengandung asam laktat yang memiliki fungsi probiotik dalam kombucha.
Probiotik adalah bakteri yang membawa kentungan bagi kesehatan, khususnya saluran pencernaan. Bakteri baik ini bisa didapatkan lewat makanan, minuman, atau suplemen. Lactobacillus dan Bifidobacterium dua contoh umum bakteri probiotik.
2. Punya khasiat serupa dengan teh hijau
Bagi kesehatan, manfaat teh hijau sudah tidak diragukan lagi. Menurut sebuah studi dalam European Journal of Clinical Nutrition tahun 1996, teh hijau mengandung banyak senyawa bioaktif seperti polifenol yang berperan sebagai antioksidan dalam tubuh.
Berdasarkan laporan dalam Journal of Food Science tahun 2018, kombucha yang sering kali menggunakan teh hijau juga mengandung manfaat yang sama.
Dilansir Healthline, berbagai studi telah menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau secara teratur dapat membantu pembakaran kalori lebih banyak, mengurangi lemak perut, meningkatkan kadar kolesterol baik, mengontrol kadar gula darah, serta terhindar dari beberapa jenis kanker seperti kanker prostat, kanker payudara, dan kanker usus besar.
3. Mengandung antioksidan
Menurut sebuah penelitian dalam Journal of the National Cancer Institute tahun 2007, tim peneliti menyatakan bahwa lebih baik kita mandapatkan asupan antioksidan dari makanan ketimbang dari suplemen.
Kombucha yang berbahan dasar teh hijau memiliki efek antioksidan untuk organ hati. Hal ini dibuktikan pada penelitian dalam Journal of Microbiology and Biotechnology tahun 2009 yang dilakukan kepada tikus, yang menunjukkan hasil bahwa minum kombucha secara teratur akan mengurangi toksisitas hati yang disebabkan oleh bahan kimia beracun setidaknya 70 persen. Meski demikian, perlu penelitian lebih lanjut dengan subjek manusia.
4. Membunuh bakteri jahat
Selama proses fermentasi, salah satu zat utama yang dihasilkan adalah asam asetat, yang mampu membunuh mikroorganisme yang cukup berbahaya. Ini berdasarkan keterangan laporan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2000.
Menurut studi dalam Journal of Food Biochemistry tahun 2012, kombucha memiliki efek antibakteri yang kuat terutama dalam melawan bakteri penyebab infeksi dan jamur Candida. Efek antimikrobanya inilah yang menekan pertumbuhan bakteri. Meski begitu, manfaat kesehatan dari antimikroba ini masih belum jelas.
5. Melindungi dari kanker
Menurut penelitian dalam jurnal Biomedicine & Preventive Nutrition tahun 2013, kombucha membantu secara efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Hal ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi polifenol dan antioksidan.
Efek antikanker pada manusia belum terkonfirmasi dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Itulah manfaat sehat yang bisa kamu dapat dari konsumsi kombucha, si minuman sehat hasil fermentasi. Walau demikian, hati-hati juga dalam mengonsumsinya. Pasalnya, bila proses pembuatannya tidak benar, maka yang tumbuh malah bakteri dan jamur berbahaya.